Pages

Saturday, 24 January 2015

Manajemen Proyek dan Resiko



Manajemen proyek adalah suatu rencana pekerjaan yang di susun secara sistematik sehingga suatu pekerjaan tersebut dapat terselesaikan dengan baik atau bisa di sebut juga sebagai cara mengelola dan mengorganisir berbagai aset, sumber daya manusia, waktu serta kualitas pekerjaan proyek, sehingga proyek menghasilkan kualitas yang maksimal dalam waktu yang sudah direncanakan serta memberikan efek kesejahteraan bagi karyawan, sebagai contoh kita ambil yaitu pembangunan sebuah rumah, pada saat pembuatan rumah, kita harus membutuhkan berbagai macam bahan material seperti pasir, semen, batu bata, dsb.
Proyek dan Resiko adalah suntingan utama, yakni kita harus benar-benar merencanakan semua kemungkinan yang terjadi dari project atau proyek tersebut. Manajemen proyek dan resiko adalah hal yang sangat penting jika kita ingin membuat sesuatu dalam project kita, dengan memikirkan apa project kita dan juga pastinya resiko yang ditimmbulkan dari project kita tersebut.

Manajemen
Pengertian Manajemen.
Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.

Proses Manajemen.
-Perencanaan: Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

-Pengorganisasian: Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif,dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan organisasi.

-Pengarahan: Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

-Pengendalian: Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.



Dalam Memanage, manajer mengelola 5 jenis sumber daya yaitu :
1. Manusia
2. Material
3. Mesin (termasuk fasilitas dan Energi)
4. Uang
5. Informasi (Data)

Proyek
Proyek adalah suatu kegiatan yang kita rencanakan matang-matang agar sesuai yang kita inginkan. Gagasan dalam proyek adalah awal dari sebuah proyek, karena jika tidak ada gagasan kkita tidak bisa membuat proyek. Contohnya pada pemasangan jaringan internet di dalam sebuah kantor dalam gedung perkantoran atau mall-mall.
Hal-hal yang dilakukan dalam proyek :
1. Gagasan atau ide utama proyek
2. Perencanaan proyek
3. Pelaksanaan proyek


Resiko
Resiko adalah suatu hal yang berkaitan erat dengan proyek, yakni resiko adalah masalah yang ditimbulkan dari proyek tersebut. Jangan menyepelekan dari resiko , karena resiko juga merupakan bagian dari proyek yang artinya jika resiko itu terlewati dengan baik maka proyek tersebut juga pasti sukses. Tentu saja kita harus berusaha lebih keras dan teliti untuk mengerjakannya. Resiko juga dapat dibagi dua sisi yakni internal resiko dan eksternal resiko.


- Internal Resiko
Dalam internal resiko ini berhubungan dengan perencanaan dari proyek tersebut. Jika kita tidak memikirkan rencana proyek tersebut tidak jarang kita menemui hambatan dalam menjalankan proyek yang kita jalani. walaupun dalam perencanaan proyek sudah kita pikirkan semua namun tetap saja yang namanya resiko tetap ada, sebab kita tidak bisa menebak-nebak apa yang terjadi didepan kita, jadi dengan merencanakan proyek kita sudah siap dengan resiko yang ada terutama internal resiko.


- Eksternal Resiko
Dalam eksternal resiko ini berhubungan dalam pelaksanaan proyek. Yakni dalam pelaksaan proyek ini kita juga tidak bisa menebak-nebak apa yang akan terjadi dalam pelaksanaan proyek. Walaupun sebelumnya kita merencanakan proyek tersebut tidak menutup kemungkinan resiko dalam pelaksanaan proyek tetap ada. misalnya pekerjaan yang deadline tidak bisa terealisasi karena misalnya pekerja yang kurang atau proyeknya gagal karena keterbatasan dana.

Kesimpulan & Contoh
Jadi, definisi Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: P enilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan risk manajemen melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

Dalam menghadapi risiko, setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda. Ada beberapa cara pengelolaan risiko yang
bisa kita gunakan untuk mengendalikan tingkat risiko financial yang dihadapi, yaitu :
1.Menghindari Risiko (Avoiding Risk)

Cara pengelolaan risiko yang paling mudah dilakukan adalah menghindari risiko sama sekali.
Contoh : untuk menghindari risiko jatuh sakit, maka seseorang akan menjaga stamina tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, berolah raga secara teratur dan tidak merokok serta tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
2. Mengendalikan Risiko (Controlling Risk)
Kita dapat berusaha mengendalikan risiko dengan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah dan mengurangi risiko tersebut.
Contoh : untuk mengurangi risiko kecelakaan saat membawa kendaraan, maka seseorang akan memastikan bahwa kondisi ban, rem, kopling dan mesin dalam keadaan baik, memakai pengaman, berhati-hati
dan mematuhi rambu lalu lintas.
3. Menerima Risiko (Accepting Risk)
Secara sederhana menerima risiko sama dengan menanggung seluruh tanggung jawab financial atas risiko yang terjadi tersebut.
Contoh 1 : seseorang tidak mengasuransikan rumahnya terhadap risiko kebakaran, dan akan bersedia menanggung kerugian jika terjadi risiko kebakaran terhadap rumahnya.
Contoh 2 : seseorang tidak mengasuransikan kendaraannya terhadap risiko kecelakaan, dan akan bersedia menanggung kerugian jika terjadi risiko kecelakaan terhadap kendaraannya.
Contoh 3 : seseorang tidak mengasuransikan jiwa & raganya terhadap risiko kesehatan, dan akan bersedia
menanggung kerugian jika terjadi risiko kesehatan terhadap jiwa & raganya.
4. Mengalihkan Resiko (Transfering Risk)
Apabila seseorang mengalihkan risiko ke pihak lain, maka ia mengalihkan tanggung jawab financial atas risiko tersebut ke pihak lain, yang umumnya atas dasar pemberian imbalan. Cara yang paling umum bagi seseorang, keluarga atau perusaaan untuk mengalihkan risiko adalah dengan membeli pertanggungan asuransi.
Risiko kerugian financial tersebut:
dialihkan ke perusahaan asuransi, dan apabila terjadi sesuatu kerugian yang spesifik, perusahaan asuransi tersebut akan membayarkan sejumlah uang, asalkan perusahaan asuransi tersebut telah menerima sejumlah uang, yang disebut sebagai premi.Contoh management proyek & resiko :
1. Proyek Pembuatan Jalan Tol
Proyek pembuatan jalan tol ini termasuk proyek yang besar. Proyek jalan tol ini dibuat untuk menanggulangi kemacetan walaupun sampai sekarang belum maksimal juga mengatasi kemacetan. Salah satu proyek pembuatan jalan tol yaitu jalan tol padaleunyi, jalan tol ini harus dibuat dengan perhitungan yang benar karena struktur tanah yang labil dan mudah longsor dan jalannya pun yang naik turun. Resiko proyek ini yaitu jika perhitungannya tidak benar atau tanah yang berada di bawahnya longsor akan terjadi amblesnya jalan tol tersebut dan mengakibatkan kecelakaan.
2. Proyek Pembuatan Jembatan
Proyek pembuatan jembatan ini termasuk proyek yang besar. Proyek pembuatan jembatan ini dibuat untuk menyebrangi kali atau sungai dan laut. Salah satu contohnya pembuatan jembatan Suramadu, jembatan ini adalah jembatan untuk menyebrangi laut dari Surabaya ke Madura maupun sebaliknya, jembatan ini harus dirancang dengan baik dan diperhitunkan dengan benar dan harus dengan bahan-bahan yang bagus dan juga harus dikerjakan dengan orang-orang terbaik. Resiko proyek ini adalah jika ada baut yang ilang atau bahan bahan yang tidak bagus maka jembatan akan rubuh


Sumber :

http://hyusriansyah.blogspot.com/2013/10/manajemen-proyek-dan-resiko.html

No comments:

Post a Comment