ILMU BUDAYA DASAR
PENGERTIAN,
RUANG LINGKUP,
DAN
KAITANNYA DENGAN ILMU PENGETAHUAN LAINNYA
Pendahuluan
Secara umum ilmu pengetahuan dapat dipilah ke dalam
tiga garis besar. Pertama, Ilmu Alamiah Dasar (IAD), kedua, Ilmu Sosial Dasar (ISD), dan ketiga, Ilmu
Budaya Dasar (IBD). Pembagian tersebut didasarkan pada perbedaan obyek yang
menjadi bidang kajian masing-masing disiplin ilmu pengetahuan tersebut.
Ilmu Alamiah
Dasar (natural science) adalah
pengetahuan dasar manusia dalam mempelajari alam semesta secara universal. Ilmu
Alamiah Dasar dapat juga dikatakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu
Pengetahuan Alam dan semua turunannya, seperti Biologi, Fisika dan Kimia.
Ketiga Ilmu tersebut juga memiliki turunan lagi. Ada juga yang mendefinisikan Ilmu Alamiah
Dasar adalah kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi
Ilmu Sosial Dasar
(social science) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah-masalah
sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat, dengan
menggunakan teori-teori yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian
dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Ilmu yang termasuk dalam kategori ISD adalah
Sosiologi, Psikologi, Antropologi, Ilmu Politik, Ekonomi, dan Sejarah.
Adapun Ilmu Budaya Dasar merupakan salah satu disiplin ilmu yang
membicarakan tentang nilai-nilai, budaya, dan berbagai masalah yang dihadapi
manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan mempelajari IBD diharapkan bisa memperkuat
kebersamaan di antara sesama manusia karena adanya kesepahaman nilai dan budaya
antar sesama warga.
IBD merupakan suatu upaya
memberikan pengetahuan dasar dan umum mengenai kemanusiaan dan budaya. Karena
itu, sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan IBD diharapkan bisa memberikan latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang
budaya (Indonesia) pada umumnya dan menimbulkan minat
mendalaminya lebih lanjut, agar kita bisa turut
mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri secara kreatif
Pengertian IBD
Istilah Ilmu Budaya Dasar (IBD) dikembangkan
pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanities
yang berasal dari bahasa Inggris “the humanities”. Istilah humanities
itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang artinya manusia, berbudaya dan halus.
Secara definisi
Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang membicarakan tentang nilai-nilai, kebudayaan, dan berbagai macam masalah yang
dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar diharapkan
seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo
humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka
harus mempelajari ilmu, yaitu
the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain
sebagai manusia itu sendiri.
IBD bukan suatu disiplin ilmu yang berdiri
sendiri. IBD berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai manusia sebagai makhluk berbudaya, sementara IBD mengkaji masalah
(nilai-nilai) kemanusiaan dan budaya, seperti cinta kasih, keindahan, keadilan,
dan harapan.
Sesuai dengan namanya Ilmu Budaya Dasar, matakuliah
ini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari
hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari
kebenaran, keindahan, kebebasan, dalam berbagai bentuk, serta hubungannya
dengan alam semesta, Tuhana, masyarakat dan juga penemuan dirinya sendiri.
Pendeknya IBD mendorong kita untuk mencari hidup yang dirasanya lebih bermakna.
Jadi secara singkat dapatlah dikatakan bahwa
setelah mendapatkan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan, minat
dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar
lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya dan mengapa. Kesadaran akan
pola-pola nilai yang
dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya
sehari-hari.
Tujuan dan Ruang Lingkup IBD
Pembelajaran Ilmu Budaya Dasar (IBD) merupakan
usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian
tujuan IBD bagi kita sebagai mahasiswa adalah untuk mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam
sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Bertitik tolak dari pengertian (definisi) dan tujuan
di atas, maka ada dua batasan sebagai ruang lingkup kajian matakuliah IBD.
Pertama, berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing disiplin di dalam
pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin
dalam pengetahuan budaya.
Kedua, hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing sesuai dengan zaman dan tempat.
Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial, dan budaya manusia tidak
hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, tapi juga keragaman sebagaimana terlihat
dalam ungkapan, pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya.
Dari kedua ruang lingkup IBD tersebut terlihat
bahwa manusia tidak hanya sebagai subyek, tapi juga sebagai obyek kajian. Manusia
menempati posisi sentral dalam pengkajian Ilmu Budaya Dasar. Berdasarkan ruang lingkup tersebut pula,
pokok-pokok bahasan yang dikembangkan dalam Ilmu Budaya Dasar meliputi :
1. Manusia dan cinta kasih
2. Manusia dan Keindahan
3. Manusia dan Penderitaan
4. Manusia dan Keadilan
5. Manusia dan Pandangan hidup
6. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7. Manusia dan kegelisahan
8. Manusia dan harapan
Kaitan IBD dengan Ilmu-Ilmu Lainnya
Sebagai ilmu yang mengkaji aspek kemanusiaan dan
budaya, termasuk masalah hubungan manusia dengan sesama, alam, dan Sang
Pencipta, IBD menjadi dasar yang memperkuat kaitannya dengan disiplin ilmu
pengetahuan lainnya baik yang tergolong dalam Ilmu Alamiah Dasar maupun Ilmu
Sosial Dasar. Manusia sebagai subyek dan obyek kajian dari IBD merupakan pusat
yang menentukan hubungan seluruh dimensi kehidupan, baik dengan alam maupun
dengan masyarakat sebagai makhluk sosial.
IBD menjadi landasan bagi kehidupan manusia dalam
melaksanakan aktivitasnya. Manusia dengan berbagai keahliannya baik di bidang
disiplin ilmu alamiah maupun sosial tidak bisa melepaskan diri dari nilai-nilai
dan budaya yang berkembang sebagai ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar. Hal ini
karena IBD dalam pembahasannya terkait dengan pandangan hidup, cinta kasih,
harapan, dan berbagai aspek kemanusiaan yang menentukan terhadap kehidupan manusia. Di sinilah kaitan antara IBD dengan bidang
ilmu lainnya baik dalam konteks keilmuan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu Fisika (sebagai
bagian dari IAD) tidak bisa dilepaskan dari peran manusia sebagai anggota
masyarakat yang menjadi obyek pembahasan Sosiologi (ISD) dan juga tidak bisa
dipisahkan dari nilai-nilai yang ada di dalam dirinya sebagai manusia yang
memiliki rasa cinta kasih, tanggung jawab dan pandangan hidup sebagai aspek
yang menjadi kajian dari Ilmu Budaya Dasar (IBD). Begitu juga dengan
bidang-bidang ilmu pengetahuan lainnya, masing-masing disiplin ilmu pengetahuan
memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Penutup
Demikian
pembahasan tentang pengertian, ruang lingkup, dan kaitan antara Ilmu Budaya
Dasar dengan ilmu pengetahuan lainnya. Dengan pemaparan ini diharapkan kita
memiliki pengetahuan tentang IBD yang pada akhirnya mendorong kita untuk
semakin memahami terhadap nilai-nilai dan budaya kita baik sebagai bangsa
Indonesia maupun sebagai bagian dari anggota masyarakat di tempat kita
masing-masing.